kenapa panas g turun turun (udah Dua minggu), tapi badan sehat sehat aja.. ngak pilek, ngak batuk, tapi agak meriang si..,| cuman panas doang badannya... kena angin juga g terlalu kedinginan (normal kaya biasanya...) itu kenapa ya..?
Jawaban:
Penyakit Penyebab Demam Naik-Turun
Ada tiga penyakit yang umumnya menyebabkan demam naik-turun, yaitu:
Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi yang mudah menular. Penyakit ini menular melalui konsumsi makanan atau minuman yang terinfeksi bakteri Salmonella, dan paling banyak ditemukan di wilayah dengan sanitasi buruk dan akses air bersih yang terbatas.
Biasanya pasien akan merasa tidak enak badan selama 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri. Gejala lainnya yang juga akan muncul adalah nyeri perut, diare atau sulit buang air besar, lemas, dan demam tinggi hingga 39-40° Celcius.
Pola demam penyakit tifus cenderung naik-turun. Pada pagi hari, suhu tubuh bisa turun, lalu kembali naik sepanjang hari. Biasanya suhu demam akan semakin meningkat dari hari ke hari.
Penyakit tifus membutuhkan penanganan dari dokter. Karena jika tidak, gejala dapat bertambah parah dan berisiko menyebabkan komplikasi yang fatal.
Anda tidak perlu panik untuk menemukan dokter spesialis yang tepat. Kini, Anda bisa memilih untuk berkonsultasi dengan dokter piliha Anda. Yuk, segera temukan dokter spesalis pilihan Anda di website Alodokter.
Malaria
Penyakit endemik di daerah tropis ini, termasuk di Indonesia, ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang membawa parasit penyebab malaria.
Gejala malaria biasanya muncul dalam waktu 7-15 hari setelah penderita digigit nyamuk yang membawa parasit malaria. Tapi ada juga yang gejalanya baru keluar satu tahun kemudian.
Gejala awal penyakit malaria adalah demam naik-turun, sakit kepala, tubuh berkeringat, panas dingin, muntah, dan terkadang disertai nyeri otot, diare, serta badan terasa tidak enak.
Pola demam naik-turun pada penyakit malaria berlangsung dalam siklus 24-72 jam, tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Pada awal siklus ini, pasien akan merasa kedinginan dan menggigil. Setelah itu, akan muncul demam yang disertai rasa letih dan banjir keringat. Demam biasanya berlangsung selama 6-12 jam.
Selain ketiga penyakit di atas, demam naik-turun juga dapat disebabkan oleh penyakit infeksi lain, seperti COVID-19 atau infeksi virus Corona, brucellosis, leptospirosis, dan hepatitis viral, serta oleh sindrom demam periodik yang disebabkan oleh faktor keturunan.
Apa pun demam yang dialami, penting untuk selalu mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Hal ini karena saat demam, tubuh akan lebih banyak mengeluarkan cairan melalui keringat dan urine.
Untuk menjaga cairan tubuh lebih optimal, Anda dapat mengonsumsi air putih atau minuman isotonik elektrolit untuk meredakan demam. Kandungan ION yang terkandung di dalam minuman isotonik elektrolit dapat diserap tubuh dengan lebih cepat guna menggantikan cairan tubuh yang hilang melalui keringat. Dengan begitu, demam pun dapat segera teratasi.
Jika mengalami demam naik-turun, disertai gejala lain berupa batuk, sesak napas, dan lemas, segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyakit yang Anda derita. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti tes darah dan urine, untuk menentukan diagnosis.
Setelah penyebab demam naik-turun diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai untuk mengobati penyakit dan mencegah komplikasi yang berbahaya.
Penjelasan:
#SEMOGA BENAR
#BANTU JADI JAWABAN TERBAIK?
Jawaban:
mending tanya dokter/puskesmas aja kak daripada nanti penyakitnya tambah parah kan bahaya dan biasanya kalo demam udah 2 minggu itu nanti di cek lab biar ketahuan penyakitnya apa
#Stayhealthy